Logo Bloomberg Technoz

Delapan Tahun KPI Menjaga Pasokan Energi Nasional


8 Tahun Kilang Pertamina Internasional: Menyediakan Energi Untuk Indonesia (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)
8 Tahun Kilang Pertamina Internasional: Menyediakan Energi Untuk Indonesia (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kilang Pertamina Internasional atau KPI menandai delapan tahun perjalanannya sebagai tulang punggung pengolahan energi nasional. Sejak berdiri pada 2017, KPI memainkan peran strategis dalam memastikan ketersediaan bahan bakar dan produk petrokimia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat.

Pembentukan KPI pada 2017 menjadi fondasi penting bagi transformasi bisnis pengolahan di tubuh Pertamina. Kehadiran KPI dirancang untuk memperkuat ketahanan energi nasional melalui pengelolaan kilang yang terintegrasi, efisien, dan berorientasi pada standar global. Langkah awal ini menjadi titik tolak modernisasi kilang di berbagai wilayah Indonesia.

Dua tahun berselang, KPI mencatat kemajuan signifikan melalui proyek Blue Sky Cilacap. Pada 2019, kapasitas produksi BBM gasoline di Kilang Cilacap meningkat menjadi 53 MBSD. Peningkatan ini tidak hanya berdampak pada kuantitas produksi, tetapi juga kualitas bahan bakar yang semakin ramah lingkungan dan sesuai regulasi emisi.

Memasuki 2020, peran KPI semakin diperkuat setelah dikukuhkan sebagai Subholding Refining and Petrochemical Pertamina. Tahun yang sama juga menjadi tonggak penting ketika KPI melakukan ekspor perdana ke pasar internasional. Salah satu pencapaian yang dicatat adalah “Ekspor perdana 300 ribu barel HSD sulfur 50 ppm ke Malaysia”, yang menandai daya saing produk kilang nasional di tingkat regional.

Masih pada 2020, KPI meresmikan Kilang Langit Biru Cilacap yang menghasilkan mogas berkualitas lebih baik. Proyek ini menjadi simbol komitmen perusahaan dalam menghadirkan bahan bakar yang lebih bersih, sekaligus menekan ketergantungan impor BBM.

Pada 2021, KPI mendapatkan mandat penuh untuk mengelola kilang dan petrokimia Pertamina di seluruh Indonesia melalui skema Legal End State. Di tahun yang sama, Kilang Balongan mulai memproduksi Pertadex Sulphur 50 ppm, sebuah produk BBM dengan kadar sulfur rendah yang sejalan dengan standar internasional dan kebutuhan kendaraan modern.

Transformasi Hijau dan Inovasi Produk Energi

Tahun 2022 menjadi fase penting dalam transformasi hijau KPI. Penyelesaian Green Refinery Cilacap fase pertama memungkinkan pengolahan 3 MBSD biodiesel. Selain itu, KPI meluncurkan Hydrotreated Vegetable Oil dengan merek Pertamina Renewable Diesel, yang memperluas portofolio energi baru dan terbarukan berbasis nabati.

Kapasitas Kilang Balongan juga ditingkatkan menjadi 150 MBSD, disertai revitalisasi Residual Catalytic Cracking dengan kapasitas 83 ribu barel per hari. Langkah ini memperkuat kemampuan kilang dalam mengolah minyak mentah menjadi produk bernilai tambah tinggi, sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.

Inovasi berlanjut pada 2023 melalui pembangunan pipa Senipah Balikpapan yang memperkuat konektivitas infrastruktur energi di Kalimantan. KPI juga meluncurkan produk Sustainable Aviation Fuel berbahan baku Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil. Produk ini diuji melalui uji terbang SAF J 2,4 bersama Garuda Indonesia, menandai kontribusi nyata sektor pengolahan terhadap dekarbonisasi industri penerbangan.

Memasuki 2024, KPI kembali mencatatkan sejumlah pencapaian strategis. Produksi Marine Fuel Oil yang lebih ramah lingkungan mendukung sektor transportasi laut nasional. Kilang Balikpapan juga menjalani peningkatan kapasitas pengolahan menjadi 360 MBSD, memperbesar kemampuan suplai BBM di kawasan timur Indonesia.

Di tahun yang sama, Kilang Cilacap berhasil meraih sertifikasi ISCC Corsia dan Uni Eropa untuk unit Treated Distillate Hydro Treating. Sertifikasi ini membuka akses pasar global dan menegaskan komitmen KPI terhadap standar keberlanjutan internasional. Penyelesaian mechanical completion dua tangki raksasa di Lawe lawe turut memperkuat infrastruktur penyimpanan energi nasional.

Memasuki 2025, KPI melanjutkan perannya dalam mendukung program mandatori energi nasional. Produksi biodiesel B40 dilakukan oleh Kilang Plaju dan Kasim, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan bauran energi terbarukan. KPI juga meluncurkan Diesel X, BBM Ultra Low Sulphur Diesel dari Kilang Balongan, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan kendaraan modern dan industri.

Inisiatif keberlanjutan semakin diperkuat dengan peluncuran PertaminaSAF berbahan baku minyak jelantah. Produk ini mencerminkan pendekatan ekonomi sirkular sekaligus mempertegas posisi KPI sebagai penggerak inovasi energi bersih di Indonesia.

Selama delapan tahun perjalanannya, Kilang Pertamina Internasional menunjukkan konsistensi dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Melalui investasi berkelanjutan, transformasi hijau, dan inovasi produk, KPI tidak hanya menyediakan energi untuk hari ini, tetapi juga menyiapkan fondasi energi Indonesia di masa depan.

(tim)