Logo Bloomberg Technoz

Chatib Basri: Yuan Butuh Waktu Lama untuk Gantikan Dolar AS

Elisa Valenta
22 May 2023 13:00

Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Menteri Keuangan (2013/204), M. Chatib Basri di Mandiri Investment Forum 2023. (Youtube 12thMIF2023)
Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Menteri Keuangan (2013/204), M. Chatib Basri di Mandiri Investment Forum 2023. (Youtube 12thMIF2023)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ambisi China untuk menjadikan mata uangnya Yuan atau Renminbi dalam menggantikan dolar Amerika Serikat (AS) dinilai masih membutuhkan waktu panjang.

Ekonom yang juga mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menilai fenomena dedolarisasi disebut masih membutuhkan proses yang panjang, lantaran posisi Yuan China belum cukup kuat gantikan dolar AS.

“Menurut saya peran dari mata uang Renminbi secara gradual memang akan meningkat, namun butuh waktu amat panjang untuk menggantikan US dolar,” ungkap Chatib dalam unggahan Instagram pribadi @chatibbasri, dikutip Senin (22/5/2023).

Dedolarisasi, atau proses penggantian dolar AS sebagai mata uang untuk perdagangan dan atau komoditas lain merupakan langkah memutus ketergantungan pada dolar AS untuk perdagangan internasional. 

Ada tiga alasan yang melatarbelakangi pendapat Chatib. Pertama, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ekonom Barry Eichengreen dari Universitas California Berkeley, saat ini likuiditas renminbi masih sangat kecil. Sementara untuk isu Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), masih didominasi oleh dolar AS dan Euro, masing-masing 40%.