Logo Bloomberg Technoz

Ekonom: Dedolarisasi Pasti, Tapi Banyak Tantangannya

Krizia Putri Kinanti
10 May 2023 20:10

Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Ekonom BCA David Sumual meyakini popularitas dan tren dedolarisasi melalui penggunaan skema Transaksi Mata Uang Lokal (Local Currency Transaction/LCT) akan semakin berkembang.

Kendati demikian ia menilai, proses negara-negara untuk melepaskan diri dari dolar Amerika Serikat (AS) akan tidak mudah. Apalagi, David menambahkan bahwa AS menyadari adanya fenomena ini tercermin dari ekonominya yang terus menerus mengalami defisit transaksi berjalan (current account deficit).

“Defisit terus menerus sampai kolaps atau perubahan terjadi gradual? AS juga menyadari bahwa [dedolarisasi] adalah salah satu resiko yang akan dihadapi ke depan,” tuturnya dalam diskusi peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) Bank Indonesia, Rabu (10/5/2023).

Ke depannya, David mengatakan bahwa negara-negara di ASEAN akan menghadapi sejumlah tantangan sebelum akhirnya memutuskan untuk melepas dolar. Baik dari segi regulasi, operasional negara masing-masing dan juga tantangan biaya.

Selanjutnya, dirinya menyarankan, agar Indonesia terus berupaya aktif mengajukan kerja sama pengimplementasian LCT dengan sejumlah negara dan kawasan. Setelah berhasil menggagas LCT di ASEAN, Indonesia dapat mulai mengajukan ke negara maju terdekat atau berkembang lainnya.