Sebelumnya, Cuscal dalam sebuah pernyataan pada Kamis (18/05/2023) menjelaskan, saat ini tengah fokus pada perlindungan kepada warga Australia dari kejahatan atau penipuan keuangan.
Masih di hari yang sama, Westpac Banking Corp, salah satu institusi keuangan terbesar di Australia, juga memulai percobaan bentuk perlindungan konsumen yang baru untuk sejumlah metode pembayaran transaksi kripto demi mengurangi kerugian akibat kejahatan keuangan.
"Pertukaran digital adalah bentuk yang sah dalam ekosistem keuangan. Tapi, sejak munculnya mata uang digital, kami melihat bahwa penipu semakin banyak menggunakan bursa luar negeri," jelas Scott Collary, Eksekutif Customer Service Westpac.
Westpac sendiri tidak segera menanggapi permintaan konfirmasi apakah mereka juga melarang transaksi yang melibatkan Binance.
Binance adalah bursa terbesar untuk mata uang kripto, aset yang banyak menuai kontroversi. Pada April, Australian Securities and Investments Commission membatalkan lisensi bisnis derivatif Binance.
US Commodity Futures Trading Commission di awal tahun ini juga melancarkan gugatan kepada Chief Executive Officer (CEO) Binance, Changpeng Zhao alias CZ, atas tuduhan pelanggaran regulasi derivatif dan menjalankan prosedur kepatuhan palsu.
Binance menyebut, gugatan tersebut tidak terduga dan mengecewakan.
Perusahaan kripto belakangan memang tengah kesulitan mendapat akses ke perbankan. Tantangan semakin meningkat di tahun ini, terutama setelah terungkapnya skandal bursa kripto FTX.
Dalam perkembangan terakhir di Australia, platform aset digital lainnya sejauh ini belum melaporkan kehilangan akses ke jalur pembayaran mata uang lokal.
(bbn)