Logo Bloomberg Technoz

Antisipasi Krisis Energi, Kebijakan B35 Berlaku 1 Februari 2023

25 January 2023 10:48

Seorang pekerja mengisi bahan bakar kendaraan saat uji jalan biodiesel berbahan dasar sawit 40% di Maribaya (Dimas Ardian/Bloomberg)
Seorang pekerja mengisi bahan bakar kendaraan saat uji jalan biodiesel berbahan dasar sawit 40% di Maribaya (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan meningkatkan persentase pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak solar dari 30% (B30) menjadi 35% (B35) mulai tanggal 1 Februari 2023. Persentase pencampuran ini nantinya akan ditingkatkan menjadi 40% (B40). 

“Transisi energi ini menjadi upaya sekaligus komitmen Pemerintah untuk mengantisipasi krisis energi ke depan, dan Pemerintah telah meningkatkan bauran sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% di tahun 2025, hingga 31% di tahun 2030,” ungkap Airlangga dalam siaran pers dikutip Rabu (24/1/2023).

Airlangga mengatakan transisi energi yang tengah dilakukan Indonesia menjadi salah satu upaya menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau di Indonesia. Menurutnya kemandirian Indonesia di sektor energi masih sangat dipengaruhi oleh ketergantungan energi di sektor otomotif yakni BBM. 

“Nah, selama BBM bisa kita konversikan sebagian melalui biodiesel, dan yang lain kombinasi dengan electric vehicle, nah tentu tujuan untuk kemandirian energi ini bisa dicapai,” kata Airlangga.

Dalam perhelatan Presidensi G20 tahun lalu, pemerintah Indonesia menandatangani sejumlah kerja sama pembiayaan dan investasi di sektor energi. Hal ini terlihat dari kerja sama Partnership for Global Infrastructure and Investment, Asia Zero Emission Community (AZEC), Just Energy Transition Partnership (JETP), dan Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact.