Logo Bloomberg Technoz

Cadangan Devisa Maret Anjlok US$3,6 Miliar, Terdalam Sejak Mei

Ruisa Khoiriyah
05 April 2024 10:14

Pekerja memperlihatkan dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja memperlihatkan dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Senin (1/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sesuai prediksi, nilai cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret berkurang US$3,65 miliar, penurunan bulanan terbesar sejak Mei 2023. Posisi cadev RI kini ada di US$140,4 miliar, menjadi yang terendah dalam empat bulan terakhir.

Bila menghitung sejak posisi akhir tahun lalu, maka tiga bulan pertama 2024 ini nilai cadangan devisa Indonesia sudah terkuras hampir US$6 miliar. Pada akhir tahun lalu, nilai cadev RI masih sebesar US$146,38 miliar.

Bank Indonesia (BI) menjelaskan, penurunan cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah, antisipasi kebutuhan likuiditas valas korporasi, dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah seiring dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Posisi cadangan devisa pada Maret masih setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Posisi cadangan devisa RI pada Maret anjlok dengan penurunan terbesar sejak Mei 2023 (Bloomberg)

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga," kata Erwin Haryono, Asisten Gubernur Bank Indonesia Erwin Haryono dalam pernyataan resmi yang dipublikasikan pagi ini.