Logo Bloomberg Technoz

Kalaupun India menambal, mereka bakal mencari alternatif pasokan bukan dari Afrika Selatan, sebab biaya kargo (freight) dari Afrika Selatan lebih kompetitif dibandingkan dengan Indonesia. 

Kapal kontainer Dali usai menabrak Jembatan Francis Scott Key di sungai Patapsco di Baltimore, Maryland, AS, Selasa (26/4/2024). (Al Drago/Bloomberg)

Menambal Stok AS

Selain itu, Hendra mengatakan sejauh ini belum ada permintaan dari India untuk menambal pasokan batu bara Amerika Serikat dengan batu bara Indonesia. 

“Kalau dari Baltimore, itu kan rute Atlantik, jadi lebih kompetitif kalau dari Afrika Selatan. Freight Indonesia ke India lebih mahal dibandingkan dengan freight dari Afrika Selatan ke India,” ujarnya.  

Namun, APBI/ICMA mengatakan target kapasitas produksi Indonesia yang mencapai lebih dari 900 juta ton per tahun, dalam rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) untuk pertambangan batu bara periode 2024—2026, salah satunya juga bertujuan untuk mengantisipasi potensi permintaan dari India.

Sekadar catatan, Kementerian ESDM telah merestui 587 pengajuan RKAB untuk pertambangan batu bara periode 2024—2026.

Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Bambang Suswantono memerinci, dari kumulatif RKAB yang disetujui tersebut, total produksi batu bara yang akan dihasilkan pada 2024 mencapai 922,14 juta ton, 2025 sebanyak 917,16 juta ton, dan 2026 sejumlah 902,97 juta ton.

“Total RKAB batu bara yang diajukan [ke Kementerian ESDM] pada tahun ini mencapai 883 permohonan, yang disetujui sebanyak 587, ditolak 121, dikembalikan 100, sedangkan yang masih menjadi saldo [evaluasi] 75,” paparnya dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (19/3/2024).

Ambruknya Jembatan Baltimore pada hari Selasa kemungkinan akan menghentikan ekspor batu bara dari pelabuhan tersebut selama enam minggu.

Bukan hanya itu, runtuhnya Jembatan Baltimore juga berpotensi menghalangi pengangkutan hingga 2,5 juta ton batu bara, kata Ernie Thrasher, CEO Xcoal Energy & Resources LLC.

AS mengekspor sekitar 74 juta ton batu bara tahun lalu, dan Baltimore merupakan terminal komoditas terbesar kedua.

Penutupan pusat batu bara utama dapat mengganggu rantai pasokan energi global, padahal permasalahan di industri ini yang dipicu oleh pandemi sudah mulai bisa teratasi.

“Anda akan melihat beberapa pengalihan ke pelabuhan lain namun pelabuhan lain cukup sibuk,” kata Thrasher dari Xcoal, sebuah perusahaan perdagangan batubara Pennsylvania yang bekerja sama dengan beberapa pemasok. “Ada batasan seberapa banyak yang dapat Anda alihkan.”

(dov/wdh)

No more pages