Logo Bloomberg Technoz

Jembatan Baltimore Ambruk, Apa Efeknya ke Industri Batu Bara RI?

Dovana Hasiana
28 March 2024 14:40

Kapal kontainer Dali usai menabrak Jembatan Francis Scott Key di sungai Patapsco di Baltimore, Maryland, AS, Selasa (26/4/2024). (Al Drago/Bloomberg)
Kapal kontainer Dali usai menabrak Jembatan Francis Scott Key di sungai Patapsco di Baltimore, Maryland, AS, Selasa (26/4/2024). (Al Drago/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia/Indonesia Coal Mining Association (APBI/ICMA) menilai insiden ambruknya Jembatan Baltimore pada Selasa (26/3/2024) tidak memberikan dampak signifikan kepada industri batu bara di Indonesia.

Direktur Eksekutif APBI/ICMA Hendra Sinadia mengamini aktivitas pengiriman dari Pelabuhan Baltimore bakal terhambat selama beberapa pekan, salah satunya juga berdampak pada ekspor batu bara dari Amerika Serikat (AS) ke India melalui Pelabuhan Baltimore.

Namun, pelabuhan Baltimore selama ini hanya mengirimkan 1,5 juta ton batu bara per bulan. Terlebih, India saat ini juga memiliki ketersediaan (inventory) batu bara yang cukup.

Dengan demikian, India diproyeksikan tidak bakal menambal pasokan batu bara dari Amerika Serikat, yang berpotensi bakal terlambat (delay), dengan batu bara Indonesia.

“Oleh karena itu, kejadian ini tidak akan berpengaruh ke perdagangan batu bara Indonesia ke India, apalagi India sekarang saat ini inventory batu bara mereka cukup tinggi,” ujar Hendra saat dihubungi Bloomberg Technoz, Kamis (28/3/2024).