Logo Bloomberg Technoz

Marak Isu Hilirisasi, Nilai Ekspor Nikel RI Anjlok Januari 2024

Mis Fransiska Dewi
15 February 2024 13:54

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat rilis BPS. (Bloomberg Technoz/Mis Fransiska Dewi)
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat rilis BPS. (Bloomberg Technoz/Mis Fransiska Dewi)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor nikel Indonesia pada Januari 2024 tercatat US$496,96 juta. Angka ini menyusut 4,7% dibanding nilai ekspor nikel pada Desember 2023 yang mencapai US$521,8 juta.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan, volume ekspor nikel Indonesia ke luar negeri juga merosot menjadi 123,17 ribu ton pada Januari 2024, dibanding volume ekspor Desember 2023 yang sebesar 126 juta ton.

"Ekspor nikel dan barang dari padanya masuk dalam kelompok HS 75. Volume ekspor Januari 123,17 ribu ton, dengan nilai ekspor US$496,96 juta. Share (porsi) nilai ekspor nikel terhadap ekspor non-migas Januari tercatat 2,6%," ujar Amalia dalam Konferensi Pers Kinerja Ekspor Impor Januari 2024, Kamis (14/2/2024).

Dalam kesempatan berbeda, kalangan ahli pertambangan menilai Pemerintah Indonesia setidaknya perlu memperhatikan produksi terhadap seluruh tambang nikelnya di dalam negeri, di tengah tren harga yang terus menurun.

Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan hal itu ditujukan setelah Indonesia dianggap menjadi biang kerok anjloknya harga komoditas mineral penting itu di pasar global.