Logo Bloomberg Technoz

Pada saat yang sama, KSSK memperkirakan pertumbuhan ekonomi global melambat dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan, di tengah divergensi negara-negara di dunia yang makin melebar.

Ekonomi dua negara besar di dunia, yakni Amerika Serikat (AS) dan China kompak mengalami tekanan utang pemerintah. 

"Bank Dunia memperkirakan ekonomi global tumbuh melambat, dari 3% pada 2022 menjadi hanya 2,6% pada 2023, dan akan kembali melemah 2,4% pada 2024," ujar Sri Mulyani. 

Dia menjelaskan ekonomi AS tumbuh kuat pada 2023, tapi tekanan fiskal dari bunga utang dan rasio utang menjadi risiko utama di Negeri Paman Sam tersebut. Sementara itu, kondisi ekonomi Eropa masih melemah. 

"Ekonomi China masih melambat, karena krisis sektor properti. Pengadilan Hong Kong juga baru menyampaikan bahwa perusahaan properti raksasa Hong Kong, Evergrande dinyatakan bangkrut," papar Sri Mulyani.

Tak hanya itu, China juga mengalami tekanan utang, terutama dari pemerintah daerah tingkat provinsi. Hal ini yang membuat ekonomi China masih berpotensi melambat. 

(lav)

No more pages