Logo Bloomberg Technoz

Pabrik di Asia Mulai Bangkit Setelah China Membuka Diri

News
01 February 2023 12:02

Ilustrasi Pabrik Mobil (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Pabrik Mobil (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perusahaan manufaktur di Asia menggeliat lagi dengan optimisme menyusul pembukaan kembali ekonomi China yang diyakini bisa membantu mengimbangi prospek yang suram di seluruh dunia saat ini.

Pabrik-pabrik di Asia Tenggara menggenjot produksi dan pembelian pada Januari seiring masuknya banyak pesanan baru, menurut data Purchasing Manager Indeks Manufaktur S&P Global yang dirilis hari ini (1/2/2023). Harga menunjukkan penurunan dan gangguan pada rantai pasokan memperlihatkan tanda-tanda mereda, berhasil mengangkat kepercayaan bisnis pelaku industri manufkatur untuk produksi pabrik dalam 12 bulan ke depan.

Aktivitas manufaktur menggeliat lagi menyusul pembukaan kembali perekonomian China (Bloomberg)

Thailand memimpin kenaikan PMI Manufaktur indeks di posisi 54,5, naik dari posisi 52,5 pada bulan sebelumnya. Filipina dan Indonesia sama-sama melesat di posisi di atas 50, angka yang menandakan pemisahan antara kondisi ekspansi dengan kontraksi.

Sementara itu, negara-negara lain di Asia Tenggara yang masih berada di teritori negatif bulan lalu, kebanyakan menilai kondisi industri manufaktur menunjukkan perbaikan. Malaysia adalah satu-satunya negara di kawasan yang kondisinya memburuk dengan PMI jatuh ke level terendah dalam 17 bulan di posisi 46,5.

“Dengan meredanya tekanan sisi penawaran, tingkat inflasi berada di bawah rata-rata pasca pandemi, kesemua itu bisa mendukung perbaikan lebih lanjut untuk bulan-bulan mendatang,” kata Ekonom S&P Global Market Intelligence Maryam Baluch tentang kinerja Asia Tenggara. Menurutnya, sangat penting agar kondisi permintaan terus pulih sehingga bisa membantu mendukung momentum pertumbuhan sampai akhir tahun ini.