Elliott, yang mengumumkan kepemilikan saham sekitar US$4 miliar di PepsiCo pada September, mendesak perusahaan makanan dan minuman itu untuk melakukan perubahan. Alasannya, portofolio merek terlalu kompleks dan pangsa pasar bisnis minuman menurun. Aktivis tersebut mendukung perubahan yang direncanakan PepsiCo.
PepsiCo diperkirakan akan menekankan upaya pengembangan produk baru dan cara penetapan harga, serta pengemasannya, juga perubahan alokasi modal. PepsiCo diperkirakan tidak akan melakukan perubahan dewan direksi.
Perwakilan PepsiCo menolak berkomentar. Juru bicara Elliott tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
CEO PepsiCo Ramon Laguarta mengatakan perusahaan sedang mengambil langkah-langkah untuk mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, dan memperbarui sistem manufakturnya agar bisa berinvestasi di aspek bisnis lain.
Para eksekutif PepsiCo telah membicarakan "pengurangan jumlah tenaga kerja"—istilah eufemistis perusahaan yang sering digunakan untuk PHK—sebelum Elliott bekerja sama dengan perusahaan tersebut.
Pada November, PepsiCo menutup dua fasilitas Frito-Lay di Orlando, Florida, dan memecat lebih dari 450 karyawan. Saat itu, perusahaan mengklaim PHK tersebut "didorong oleh kebutuhan bisnis."
Saham PepsiCo turun sekitar 5% tahun ini hingga penutupan perdagangan pekan lalu, menjadikan nilai pasar perusahaan mendekati US$200 miliar.
Elliott mendesak PepsiCo untuk menyederhanakan portofolio minumannya dengan menjual beberapa merek, termasuk produsen air berkarbonasi SodaStream dan Starry, minuman soda rasa lemon-lime.
PepsiCo memanfaatkan jaringan pembotolan independen, tetapi juga mengoperasikan banyak bisnis pembotolan milik perusahaan, yang ingin dijual oleh beberapa investor.
Elliott juga mendesak PepsiCo untuk merampingkan portofolio camilan dan fokus pada camilan asin terlarisnya. Elliott mengidentifikasi beberapa sereal, termasuk Life dan Cap'n Crunch, serta Quaker Oats dan Rice-A-Roni, sebagai merek yang mungkin akan didivestasikan PepsiCo.
Beberapa bulan sejak pengumuman kepemilikan saham Elliott, Laguarta mengatakan perusahaan bergerak cepat untuk memperbarui portofolio dan memangkas biaya. Perusahaan merombak keripik kentang Lay's, termasuk mereformulasi rasa barbekyu dengan mengganti pewarna buatan dengan pewarna alami.
Perusahaan juga meluncurkan lini baru Doritos dan Cheetos yang menghilangkan semua pewarna sintetis dan mengatakan akan memperluas pilihan dengan lebih banyak protein dan serat.
(bbn)































