Randy Thanthong-Knight dan Philip J. Heijmans - Bloomberg News

Bloomberg, Thailand melancarkan serangan udara ke lokasi militer Kamboja pada Senin (8/12) setelah bentrok mematikan di perbatasan. Hal ini menjadi sebuah eskalasi paling dramatis dalam beberapa bulan terakhir yang mengancam kesepakatan damai yang didorong Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Militer Thailand menyebut pihaknya melakukan operasi darat dan serangan udara dengan jet F-16 setelah pasukan Kamboja menembakkan senjata ringan, senapan mesin, mortir, dan artileri ke beberapa titik di sepanjang perbatasan, yang menewaskan setidaknya dua tentara Thailand serta melukai delapan lainnya.

Kedua negara saling menuduh melakukan serangan lintas batas selama akhir pekan, memicu kembali konflik yang sesekali berkobar selama beberapa dekade dan sebelumnya menewaskan puluhan orang dalam bentrok singkat namun hebat pada awal tahun ini.

“Thailand tidak punya pilihan selain bertindak untuk membela diri setelah melihat serangan Kamboja terus berlanjut terhadap pasukan kami,” ujar juru bicara angkatan darat, Winthai Suvaree, dalam konferensi pers, Senin (8/12). “Kamboja berulang kali melanggar perjanjian gencatan senjata.”