Akan tetapi, perlu dicatat bahwa masih ada kemungkinan Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat bisa saja mempertahankan Federal Funds Rate di 3,75-4%. Apalagi data terbaru menunjukkan ekonomi Negeri Paman Sam masih relatif solid.
Universitas Michigan mengumumkan sentimen konsumen pada Desember diperkirakan berada di 53,3. Naik dibandingkan November yang sebesar 51, yang menjadi catatan terendah kedua dalam sejarah.
Sementara laju inflasi dalam setahun ke depan diperkirakan berada di 4,1%. Lebih rendah ketimbang perkiraan sebelumnya yaitu 4,5% dan menjadi yang terendah sejak Januari.
Kemudian US Bureau of Economic Analysis merilis angka inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) periode September. Rilis yang tertunda gara-gara pemerintahan Presiden Donald Trump sempat mengalami shutdown selama lebih dari 40 hari.
Pada September, inflasi PCE berada di 0,3% month-to-month (mtm). Sama seperti bulan sebelumnya dan sesuai dengan ekspektasi pasar.
Sedangkan laju inflasi PCE secara tahunan (year-on-year/yoy) ada di 2,8% pada Agustus. Ini menjadi yang tertinggi dalam lima bulan meski sesuai dengan perkiraan pasar.
Jadi meskipun sentimen di tingkat konsumen membaik, tetapi tekanan inflasi masih ada. Ini bisa membuat The Fed berpikir ulang untuk menurunkan suku bunga acuan.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi kurang menguntungkan saat suku bunga belum turun.
Analisis Teknikal
Jadi bagaimana prediksi harga emas untuk minggu ini? Apakah bakal turun lagi atau bisa bangkit berdiri?
Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas masih nyaman di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 72.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Akan tetapi, RSI di atas 50 menjadi sinyal bahwa sudah jenuh beli (overbought).
Meski begitu, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 20. Menghuni area jual (short) yang sangat kuat, bahkan berada di ambang batas oversold.
Untuk perdagangan sepekan ini, harga emas sepertinya masih berisiko turun lagi. Cermati pivot point di US$ 4.167/troy ons.
Dari situ, harga emas rasanya akan menguji support US$ 4.115/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Support lanjutan ada di MA-10 yaitu US$ 4.084/troy ons.
Target paling pesimistis atau support terjauh ada di US$ 3.912/troy ons.
Namun kalau harga emas bisa naik, maka target resisten terdekat adalah US$ 4.241/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga emas ke level US$ 4.295-4.327/troy ons.
Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah US$ 4.518/troy ons.
(aji)




























