Destry memaparkan BI mengaktifkan berbagai kanal intervensi—mulai dari pasar spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), hingga intervensi di pasar offshore.
Untuk DNDF yang oleh Destry disebut sebagai mekanisme non-settlement langsung, memungkinkan BI mengurangi tekanan tanpa menguras cadangan devisa secara besar-besaran.
Untuk diketahui, transaksi non-settlement adalah transaksi yang hanya akan menjadi janji atau komitmen semu. Settlement menjamin bahwa janji tersebut benar-benar terealisasi—dana berpindah, aset berpindah, dan semua pihak mendapatkan haknya
"Jadi itu sangat menghemat cadangan devisa kami," jelasnya.
Destry juga mengungkapkan sejak April lalu, BI juga mengaktifkan intervensi di pasar offshore, terutama ketika volatilitas meningkat saat pasar domestik sedang sepi.
Selain intervensi, Destry menegaskan pentingnya menjaga ekspektasi pasar agar tetap rasional. Ia menekankan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih terjaga dengan baik, termasuk inflasi yang stabil.
Ia menegaskan bahwa BI akan terus aktif mengelola stabilitas nilai tukar melalui bauran kebijakan, koordinasi erat dengan pemerintah, serta intervensi yang tepat sasaran.
"Ekspektasi itu harus kita bangun, kita harus ingatkan bahwa ekonomi kita sudah fundamental, inflasi juga sangat terjaga, karena supaya tidak ada satu ekspektasi-ekspektasi yang sempurna," tegasnya.
(lav)
