Logo Bloomberg Technoz

Menebak Arah Rupiah 2026, Melejit atau Terjepit?

Tim Riset Bloomberg Technoz
03 December 2025 16:29

Karyawan merapihkan uang rupiah dan dolas AS di salah satu bank di Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah dan dolas AS di salah satu bank di Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali menjadi perhatian publik sepanjang 2025. Kombinasi ketegangan geopolitik global dan pelemahan fundamental domestik menekan ketahanan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), hingga sempat menyentuh level Rp16.865/US$ pada 9 April 2025, menjadi titik terendah dalam satu dekade.

Dalam rentang 10 tahun terakhir, rupiah memang tak asing dengan level Rp16.000/US$. Saat pandemi Covid-19 mengguncang ekonomi dunia pada 2020, rupiah sempat anjlok ke Rp16.575/US$, melompat sekitar 15,16% hanya dalam waktu sebulan dari posisi Rp14.393/US$ pada awal Maret 2020. 

Kala itu, kepanikan pasar akibat lockdown dan terhentinya aktivitas ekonomi domestik jadi penyebab utama depresiasi nilai tukar rupiah.


Lima tahun berselang, Indonesia kembali menghadapi babak serupa. Pertanyaannya: apakah rupiah akan terus merosot menuju equilibrium baru yang lebih lemah, atau justru menemukan momentum pemulihan pada 2026? 

Fondasi Ekonomi Melemah