Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Melemah Tipis Kala Mayoritas Mata Uang Asia Menghijau

Dian Sari Pertiwi
03 December 2025 16:23

Karyawan merapihkan uang rupiah dan dolas AS di salah satu bank di Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah dan dolas AS di salah satu bank di Jakarta, Senin (1/12/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Laju rupiah tertahan dalam perdagangan Rabu (3/12/2025) dan ditutup melemah tipis jadi Rp16.622/US$. Depresiasi rupiah sebesar 0,01% berbanding terbalik dengan mata uang Asia yang mayoritas menghijau. 

Baht Thailand menguat paling signifikan di antara mata uang Asia lainnya, sebesar 0,35%. Menyusul baht ada dolar Taiwan terapresiasi 0,33%, yen Jepang 0,16%, ringgit Malaysia 0,11%, won Korea Selatan 0,10%, dan dolar Singapura 0,10%.

Sementara dari zona merah, peso Filipina melemah paling dalam sebesar 0,47%. Diikuti rupee India 0,4%.


Pergerakan rupiah ke depan akan ditentukan oleh aliran dana asing yang masih bergantung pada data ekonomi Amerika Serikat (AS), serta ekspektasi terhadap arah kebijakan moneter bank sentralnya dengan pergantian gubernur bank sentral Federal Reserve.

Pasar memperkirakan Kevin Hassett yang saat ini menjabat Direktur Dewan Ekonomi Nasional akan menggentikan Jerome 'Jay' Powell sebagai The Fed-1. Di bawah kepemimpinan Hasset, pasar memprediksi kebijakan The Fed akan mengarah dovish untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.