Logo Bloomberg Technoz

Penambang Antisipasi Kenaikan Biaya Produksi Gegara BK Batu Bara

Azura Yumna Ramadani Purnama
01 December 2025 12:20

Kalimantan Floating Transfer Barges dimiliki dan dioperasikan oleh Bayan Group. (Dok. PT Bayan Resources)
Kalimantan Floating Transfer Barges dimiliki dan dioperasikan oleh Bayan Group. (Dok. PT Bayan Resources)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Pertambangan Indonesia (IMA) menyatakan bea keluar (BK) batu bara berpotensi menaikkan biaya produksi batu bara yang dikeluarkan penambang, di tengah harga komoditas yang lesu dan biaya operasional yang sudah tinggi.

Direktur Eksekutif IMA Hendra Sinadia menyatakan penambang batu bara akan kembali meramu rencana kerja ketika BK diterapkan, termasuk menyiapkan langkah mitigasi kenaikan biaya produksi saat BK berlaku.

“Ya pasti harus dihitung ulang lagi cost-nya. Ini kan beban biayanya sudah tinggi, harga rendah. Pasti penambang akan terdampak [pungutan BK] lah, meskipun nanti ada range harga kan perusahaan harus berhitung ulang, kan harga [batu bara] volatile kan,” kata Hendra ketika ditemui baru-baru ini.


“Kalau ada kenaikan biaya paling signifikan pasti perusahaan harus berhitung [rencana produksi] lagi,” lanjut dia.

Aktifitas tambang Bayan Group. Dok. Bayan Resources

Dikecualikan