Nampaknya pasar merespon positif beberapa kebijakan dan stimulus yang dilakukan pemerintah. Melansir laporan dari Samuel Sekuritas, situasi makro Indonesia diprediksi tetap stabil karena pemerintah tengah memperketat pengawasan terhadap impor ilegal, keamanan digital, dan keamanan pangan.
Bank Indonesia mencatat bahwa inflasi tetap rendah dan diperkirakan berada di rentang target 2,5% hingga akhir tahun 2025. Meski tetap terjadi fluktuasi harga pangan dan biaya transportasi musiman dapat memberi tekanan sementara, kenaikan harga diperkirakan tetap terkendali lantaran terdorong oleh pertumbuhan upah yang moderat serta upaya pemerintah menstabilkan komoditas penting seperti beras dan bahan bakar minyak (BBM).
Stabilitas komoditas diperkuat dengan pernyataan Kementerian ESDM yang memastikan ketersediaan BBM untuk libur akhir tahun.
Di sisi lain, Kementerian Keuangan telah menagih tunggakan pajak sebanyak Rp11,48 triliun dari 104 wajib pajak besar. Ini memberikan sinyal positif terhadap arus kas yang masuk ke negara dan membantu neraca lebih baik.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), rupiah berpotensi kembali melanjutkan tren penguatan. Rupiah berpeluang menguat menguji resisten terdekat di level Rp16.640/US$. Resisten selanjutnya menuju Rp16.600/US$ usai penembusan trendline sebelumnya.
Teknikal rupiah juga memperlihatkan level Rp16.580/US$ sebagai level paling optimistis.
Sebaliknya nilai rupiah memiliki level support terdekat di level Rp16.700/US$. Apabila level ini berhasil tembus, maka mengonfirmasi support selanjutnya di level Rp16.750/US$ juga sebagai support psikologis.
(riset)






























