Menyusul telah terbitnya SKB, ASDP melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak untuk memastikan kesiapan layanan dan operasional di seluruh lintasan yang akan menerapkan program ini.
Corporate Secretary ASDP, Windy Andale menambahkan diskon tarif pelabuhan akan berlaku di sejumlah lintasan strategis dengan volume penumpang tinggi dan potensi wisata yang kuat, antara lain Merak–Bakauheni (reguler & eksekutif), Ketapang–Gilimanuk, Padangbai–Lembar, Kayangan–Pototano, Sape–Labuan Bajo, Tanjung Uban–Telaga Punggur, serta Ajibata–Ambarita.
"Program ini dioptimalkan dengan dukungan sistem digitalisasi tiket online Ferizy dan situs resmi www.ferizy.com, sehingga masyarakat dapat membeli tiket secara mudah, cepat, dan tanpa antre di pelabuhan,” jelas Windy.
Adapun hingga Agustus 2025, Ferizy telah mencatat 3,23 juta pengguna, meningkat 24,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, penerapan tiket online kini telah diperluas hingga 35 pelabuhan di seluruh Indonesia, dari sebelumnya hanya 26 pelabuhan.
"Peningkatan pengguna Ferizy menjadi bukti bahwa masyarakat semakin siap beradaptasi dengan sistem digital. Kami ingin menjadikan momentum stimulus ini tidak hanya sebagai kesempatan berlibur, tetapi juga langkah konkret dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” lanjut Windy.
ASDP berharap melalui sinergi antara stimulus pemerintah dan transformasi digital layanan penyeberangan, masyarakat dapat menikmati perjalanan akhir tahun yang lebih hemat, aman, dan menyenangkan, sembari membantu menggerakkan ekonomi lokal di berbagai destinasi wisata.
“Kami akan terus berkomitmen menghadirkan layanan yang unggul, andal, dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan program diskon untuk berbagai moda transportasi telah efektif berjalan. Kebijakan ini merupakan implementasi dari anggaran stimulus senilai Rp180 miliar yang dialokasikan pemerintah untuk diskon transportasi Nataru.
"Kami memberikan diskon untuk transportasi Nataru totalnya Rp0,18 triliun, nggak banyak ya. Untuk tiket kereta, diskon angkutan laut dan angkutan penyeberangan. Ada juga diskon tiket pesawat,” ujar Purbaya.
(ell)
































