"Kami mati-matian intervensi," kata dia.
Sebagai catatan saja, pada Jumat (7/11/2025), BI mengumumkan cadangan devisa Indonesia per akhir Oktober berada di US$149,9 miliar. Naik US$1,2 miliar dibandingkan bulan sebelumnya.
"Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa, di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi," sebut keterangan BI.
Terdapat beberapa obligasi dalam mata uang asing yang diterbitkan pemerintah bulan lalu. Pada 23 Oktober, pemerintah menerbitkan obligasi dalam mata uang yuan China senilai CNY 6 miliar. Ini adalah penerbitan dimsum bond perdana Indonesia.
Kemudian pada 10 Oktober, pemerintah juga menerbitkan surat utang dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan euro. Lalu pada awal Oktober, terdapat penerbitan obligasi dolar AS senilai US$2,54 miliar.
Posisi cadangan devisa akhir Oktober 2025 setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
(prc/frg)





























