Logo Bloomberg Technoz

Tri belum bisa memastikan berapa lama audit tersebut akan berlangsung, lantaran hal tersebut merupakan ranah kewenangan KLH.

Dia juga tidak menutup kemungkinan, jika hasil audit lingkungan ternyata tidak memenuhi syarat, tidak izin operasional Gag Nikel akan benar-benar dicabut oleh pemerintah; bukan lagi sekadar dibekukan.

Tri menerangkan selama proses audit lingkungan tersebut, Gag Nikel memang diizinkan untuk mengoperasikan kegiatan pertambangannya secara penuh.  

“Iya, harus beroperasi penuh. Audit lingkungan itu harus beroperasi penuh. Kalau enggak beroperasi penuh, gimana kita tahu bahwa dia potensi pencemaran lingkungannya sebelah mana? Kalau dikurang-kurangin, ya malah kurang [optimal hasil auditnya] lah,” ujarnya saat ditemui Rabu (17/9/2025).

Adapun, Gag Nikel sendiri mengakui belum mendapatkan kembali izin operasional pertambangannya sejak pemerintah membekukannya pada 5 Juni 2025.

Perseroan padahal telah berencana merevisi RKAB 2026 untuk menaikkan produksi bijih nikel menjadi 4 juta ton basah atau wet metric ton (wmt) tahun depan.

Di sisi lain, tenggat pelaporan RKAB 2026—seperti tertuang di dalam Permen ESDM No. 17/2015   — akan berlaku pada 1 Oktober hingga 15 November 2025.

“Untuk status saat ini belum ada kepastian Gag Nikel untuk operasi. Untuk RKAB, kami tetap ikuti ketentuan,” kata pelaksana tugas [Plt] Direktur Utama Gag Nikel, Arya Arditya Kurnia ketika dimintai konfirmasi Bloomberg Technoz, akhir Juli.

Meskipun begitu, Gag Nikel enggan menjelaskan apakah rencana revisi RKAB nikelnya tetap dilanjutkan atau tidak. Perseroan hanya menegaskan akan mengikuti aturan RKAB yang berlaku.

PT Gag Nikel mengantongi kontrak karya (KK) generasi VII dengan luas wilayah 13.136 hektare (ha). Kontrak karya itu telah memasuki tahap Operasi Produksi berdasarkan SK Menteri ESDM No.430.K/30/DJB/2017.

Surat keputusan itu dikeluarkan oleh Menteri ESDM kala itu Ignasius Jonan. Lewat keputusan itu, PT Gag Nikel memiliki konsesi sampai 30 November 2047.

Berdasarkan data milik Antam per Agustus 2024, Gag Nikel mencatat cadangan bijih nikel mencapai 59 juta wmt. Sementara itu, potensi sumber daya dari tambang di Pulau Gag itu mencapai 318 juta wmt.

(azr/wdh)

No more pages