Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) balik arah jadi melemah 0,4% di posisi 8.241 pada penutupan perdagangan Selasa (4/11/2025), usai rupiah melemah tajam di level Rp16.700/US$, setelah sempat menyentuh level terendah Rp16.733/US$ pagi hari tadi.

Sejumlah saham berkapitalisasi besar, saham big caps, juga menjadi pemberat IHSG sepanjang perdagangan Sesi II. Saham–saham properti, saham barang baku, dan saham teknologi mencatatkan pelemahan paling dalam, dengan masing–masing melemah 2,61%, 2,21% dan 1,14%.

Pada perdagangan Sesi II siang hari IHSG berbalik arah hingga terus melemah, rentang perdagangan terjadi 8.317 sampai dengan terlemahnya 8.225. Data perdagangan menunjukkan nilai transaksi mencapai Rp19,49 triliun dari sejumlah 28,55 miliar saham yang diperjualbelikan dengan frekuensi terbilang 2,34 juta kali.

Tercatat ada pelemahan 439 saham, dan sebanyak–banyaknya 207 saham terjadi penguatan. Sedangkan terdapat 165 saham stagnan.

Berikut adalah saham–saham properti yang jadi sebab balik arahnya IHSG, saham PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) melemah 14,8%, dan saham PT ERA Graha Realty Tbk (IPAC) drop 10%. Dilanjutkan oleh pelemahan pada saham PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) terpeleset 9,88%, dan saham PT Rockfields Properti Indonesia Tbk (ROCK) yang terjatuh 9,82%.