Hingga akhir September, penerimaan negara tercatat Rp 1.863,3 triliun. Turun 7,2% dibandingkan sembilan bulan pertama 2024.
Di sisi lain, belanja negara hanya turun 0,8% ke Rp 2.234,8 triliun. Hasilnya, anggaran negara mencatat defisit Rp 371,5 triliun atau 1,56% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Defisit APBN membengkak dari 1,35% per akhir Agustus. Jika tren ini berlanjut, maka kebutuhan pembiayaan akan meningkat.
“Investor domestik dan asing akan meminta imbal hasil (yield) yang lebih tinggi,” tegas Chief Investment Officer Gama Asset Management SA Rajeev De Mello, seperti dikutip dari Bloomberg News.
(aji)
No more pages






























