Logo Bloomberg Technoz

Demi Dapat Pinjaman IMF, Bangladesh Migrasi ke Kurs Mengambang

News
19 June 2023 11:40

Pabrik garmen di Bangladesh (Jeff Holt/Bloomberg)
Pabrik garmen di Bangladesh (Jeff Holt/Bloomberg)

Arun Devnath dan Karl Lester M. Yap - Bloomberg News

Bloomberg, Bank sentral Bangladesh akhirnya menggunakan rezim mata uang mengambang (floating rate) demi memenuhi persyaratan dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) untuk mendapatkan pinjaman senilai US$4,7 miliar atau setara Rp70,45 triliun.

Meskipun Bangladesh tidak memiliki banyak utang, Bangladesh termasuk dalam kelompok negara yang akhirnya melepaskan sistem kurs ketat untuk valutanya demi mendapatkan pinjaman IMF. Pakistan, Mesir dan Lebanon termasuk di antara negara-negara yang telah menurunkan nilai tukar mereka tahun ini.

Rezim nilai tukar baru yang digerakkan oleh pasar akan memberikan "transparansi dan efisiensi yang lebih besar dalam transaksi-transaksi valuta asing, yang menguntungkan bisnis-bisnis, individu-individu dan perekonomian," sebut bank sentral Bangladesh dalam sebuah pernyataan. Bank sentral juga tidak melihat adanya depresiasi besar pada mata uang Bangladesh yaitu taka, yang tercatat turun sekitar 5% tahun ini.

Taka sempat 0,3% lebih rendah pada 108,16/US$ di awal perdagangan Asia, Senin (19/6/2023). Kutipan itu mencerminkan level pasar dan bukan harga yang diperdagangkan.