Logo Bloomberg Technoz

Banyak Saham IPO Buat Investor Bangkrut, Cek Faktanya

Muhammad Julian Fadli
01 October 2025 12:05

Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/3/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/3/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Sepanjang tahun 2025, penggalangan dana di pasar modal melalui penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) sangat–sangat meriah. Namun, kemeriahan tersebut juga tersimpan kenyataan pahit, investor yang berinvestasi pada saham IPO bisa saja rungkad dalam sekejap.

Sebut saja, PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk dengan kode emiten PMUI yang listing pada papan Pengembangan dengan harga IPO Rp180/saham pada 10 Juli kemarin.

Hingga Rabu (1/10/2025), saham PMUI amblas jauh lebih rendah dari harga IPO-nya, tepatnya Rp135/saham. Drop 25% dari harga perdana, hanya dalam kurun kurang dari tiga bulan sedari pencatatan.

Saham IPO PMUI Year to Date (Bloomberg)

Pada hari pertama listing, saham PMUI juga langsung terjun bebas ke level Auto Reject Bawah (ARB) dan berlanjut hingga keesokan harinya. Bisa dibilang, antusiasme pasar terhadap saham PMUI tergolong paling rendah, hingga total 1 juta lot saham yang terjebak di ARB.

Kemudian ada juga saham PT Asia Pramulia Tbk (ASPR) yang listing pada papan Pengembangan dengan harga perdana Rp124/saham, juga sudah ambles 40% ke Rp99/saham. Dengan kata lain, saham ASPR sudah amblas 20% dari saat IPO pada Juli 2025 lalu.

Saham IPO ASPR Year to Date (Bloomberg)