Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai masih terdapat ruang bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit lebih lanjut sejalan dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 5% pada 20 Agustus 2025. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan tren penurunan bunga kredit berpotensi berlanjut hingga akhir tahun, meski kecepatan penyesuaiannya akan sangat dipengaruhi oleh struktur biaya dana masing-masing bank.

Menurut Dian, sebagian bank masih mengandalkan dana mahal dalam komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK), terutama deposito berjangka, sehingga ruang penurunan bunga kredit bisa berbeda-beda.

"Bank perlu memperkuat strategi pendanaan dengan meningkatkan porsi dana murah agar lebih leluasa menurunkan suku bunga kredit tanpa mengganggu kesehatan rasio keuangan," ujarnya melalui keterangan pers, Minggu (24/8/2025).

OJK mencatat kinerja perbankan tetap solid di tengah dinamika global. Pada Juli 2025, kredit tumbuh 7,03% secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan kualitas aset terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 2,28% dan Loan at Risk (LaR) menurun ke 9,68%.