Logo Bloomberg Technoz

Kredit investasi juga tumbuh kuat 12,42%, ditopang oleh sektor berbasis ekspor seperti pertambangan, perkebunan, transportasi, industri hingga jasa sosial.

Dari sisi likuiditas, DPK naik 7% yoy, sementara rasio likuiditas perbankan seperti AL/NCD sebesar 119,43% dan AL/DPK sebesar 27,08%, jauh di atas ambang batas yang ditetapkan regulator. Permodalan juga masih kuat dengan CAR pada level 25,81%, menandakan perbankan cukup tahan terhadap potensi risiko.

OJK berharap bank dapat menurunkan bunga kredit secara bertahap agar tetap sejalan dengan tren pasar dan tidak memicu persaingan bunga yang tidak sehat. Transparansi serta perlindungan konsumen juga ditekankan agar debitur mendapatkan informasi yang jelas terkait produk pembiayaan.

Meski target pertumbuhan kredit tahun ini direvisi lebih konservatif akibat dinamika global, OJK memproyeksikan kinerja perbankan tetap stabil.

Optimisme bank terlihat dalam Survei Orientasi Bisnis Perbankan (SBPO) triwulan III-2025, dengan ekspektasi pertumbuhan DPK, ekspansi kredit hingga laba perbankan yang tetap meningkat seiring membaiknya prospek makroekonomi domestik.

"Dengan likuiditas yang terjaga, permodalan kuat, serta ruang penurunan bunga kredit, perbankan diharapkan dapat semakin berperan sebagai motor penggerak pemulihan ekonomi dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan," ujar Dian.

(rtd/ros)

No more pages