Logo Bloomberg Technoz

Minyak US$60-an Dinilai ‘Zona Merah’ bagi Margin Pengebor di AS

News
17 July 2025 08:40

Serangkaian pumpjacks di anjungan minyak Diamondback Energy Inc. di Midland, Texas, AS. (Callaghan O'Hare/Bloomberg)
Serangkaian pumpjacks di anjungan minyak Diamondback Energy Inc. di Midland, Texas, AS. (Callaghan O'Hare/Bloomberg)

David Wethe, Sonali Basak, dan Katie Greifeld - Bloomberg News

Bloomberg, Aktivitas di ladang minyak Amerika Serikat (AS) melambat karena para pengebor masih berada di 'zona bahaya' harga minyak mentah demi keuntungan, menurut salah satu investor terbesar operator swasta di sektor serpih (shale).

"[Harga minyak] di pertengahan US$60-an, Anda berada di ambang batas yang berbahaya di mana harga minyak tidak benar-benar mendorong pengembalian [return] yang memadai untuk pengeboran baru," ujar Dwight Scott, yang bergabung dengan Quantum Capital Group pada awal bulan ini sebagai wakil ketua eksekutif, di Bloomberg TV, Rabu (16/7/2025).

"Jadi, aktivitas di ladang minyak melambat; saya pikir itu hanya sementara."

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI), patokan AS, telah turun 8% sejak awal tahun ini, diperdagangkan pada US$65,82 per barel pada Rabu.