Tarif AS & Efisiensi APBN, Ekonomi RI Diramal Cuma Tumbuh 4,5%
Dovana Hasiana
11 July 2025 17:41

Bloomberg Technoz, Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi hanya 4,5% dari sebelumnya 5% pada tahun ini. Pemangkasan proyeksi tersebut dilakukan seiring dengan situasi global yang masih dalam ketidakpastian dan efisiensi anggaran.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan target 5,2% dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi (outlook) pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi sebesar 4,7%–5% pada 2025.
Dalam laporan terbaru bertajuk "Masa Depan Ekonomi Indonesia di Tengah Perang Dagang dan Konflik Timur Tengah", Indef menggarisbawahi lembaga internasional telah memangkas pertumbuhan ekonomi global. Misalnya, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memangkas pertumbuhan ekonomi dunia hanya menjadi 2,8% pada 2025. Sementara, Bank Dunia memangkas pertumbuhan ekonomi duniamenjadi 2,3% pada 2025.
Jika diringkas, beberapa aspek tantangan perekonomian global 2025 yang teridentifikasi dari analisis beberapa lembaga internasional tersebut antara lain adalah: Pertama, terjadinya pelemahan permintaan ekspor dari berbagai negara.
"Tentu saja ini wajar mengingat tarif Presiden Amerika Serikat [Donald] Trump menjadi “batu sandungan” di dalam peningkatan perdagangan global sehingga dampak ikutannya adalah melemahnya perdagangan global akibat pengenaan tarif secara sepihak dan berlebihan bagi mitra-mitra dagang AS," sebagaimana dikutip melalui laporan tersebut, dikutip Jumat (11/7/2025).
































