Tekanan Ekonomi Jadi Alasan Warga RI Takut Punya Anak Banyak
Dovana Hasiana
11 July 2025 13:40

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan tekanan ekonomi menjadi alasan masyarakat Indonesia tidak bisa memiliki jumlah anak yang diinginkan.
Hal tersebut diungkap dalam laporan survei bersama United Nations Population Fund yang bertajuk State World of Population bertajuk The real fertility crisis: The pursuit of reproductive agency in a changing world yang baru diluncurkan per awal Juli 2025.
“Memang dari hasil survei itu terlihat ada keinginan orang ingin punya anak lebih, kenapa tidak tercapai keinginan tersebut? karena ada tekanan ekonomi,” ujar Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kemendukbangga/BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto, Jumat (11/7/2025).
Berdasarkan data Kemendukbangga/BKKBN, tingkat fertilitas nasional berada dalam level sebesar 2,1. Angka ini mendekati tingkat replacement level 2,1, artinya setiap wanita digantikan oleh satu anak perempuannya untuk menjaga kelangsungan pergantian generasi.
Secara umum, bila tingkat fertilitas lebih besar dari 2,1, jumlah penduduk di suatu daerah akan bertambah, dan bila kurang dari 2,1, jumlah penduduk di suatu daerah akan berkurang, meskipun hal ini memerlukan waktu karena faktor-faktor seperti struktur usia, emigrasi, atau imigrasi harus dipertimbangkan.