Logo Bloomberg Technoz

Inflasi Juni 1,87% YoY gegara Lonjakan Harga Perawatan Pribadi

Dovana Hasiana
01 July 2025 11:58

Pengunjung memenuhi pameran kosmetik Jakarta X Beauty 2023 di JCC. Kamis (14/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengunjung memenuhi pameran kosmetik Jakarta X Beauty 2023 di JCC. Kamis (14/12/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kelompok barang perawatan pribadi dan jasa lainnya menjadi penyumbang inflasi terbesar pada Juni dalam perhitungan tahunan.

Badan Pusat Statistik dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta hari ini, Selasa (1/7/2025), mengumumkan, pada Juni 2025 terjadi inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 1,87% year-on-year. Angka tersebut melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan akan terjadi inflasi sebesar 1,80%.

Sementara secara bulanan, pada Juni 2025 tercatat inflasi IHK sebesar 0,19% month-to-month, lebih tinggi dibanding perkiraan pasar sebesar 0,12%. Inflasi yang lebih tinggi pada Juni, setelah pada Mei terjadi deflasi, adalah karena lonjakan harga yang dicatat oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau. 


"Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan pada Juni didorong oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya inflasi dengan inflasi sebesar 9,3% dan andil 0,59%," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini.

Beberapa barang yang masuk dalam kelompok perawatan pribadi di antaranya barang-barang yang banyak dibutuhkan oleh rumah tangga seperti sabun mandi, sabun wajah, pasta gigi, deodoran, shampoo, tisu, popok bayi, pembalut wanita dan barang-barang yang biasa disebut fast moving consumer goods (FMCG). Produk skincare atau perawatan kulit, juga make up, termasuk pula dalam kategori ini.