Bloomberg Technoz, Jakarta - Bursa saham Asia berjatuhan di zona merah menyusul eskalasi konflik yang meningkat tajam akibat serangan Amerika Serikat (AS) pada Iran pada Ahad kemarin, menandai keterlibatan negara adikuasa itu di belakang Israel yang mengawali serangan ke Negeri Para Mullah pada 13 Juni.

Melansir data realtime Bloomberg, Senin (23/6/2025), hampir semua bursa saham di Asia berkalang zona merah. Nikkei Jepang tergerus 0,55%, Hang Seng bahkan ambles 0,83%, juga CSI 300 turun 0,4%.

Bursa saham di Korea, indeks Kosdaq bahkan turun sampai 1,81% dan Kospi 0,64%. Sementara bursa saham Taiwan juga meluncur turun hampir 2%. Di Asia Tenggara, bursa saham Singapura FTSE turun 0,4% dan bursa Malaysia juga tergerus merah 0,7%.

Bukan hanya ekuitas Asia yang terseret kemelut Timteng yang dikhawatirkan akan memicu konflik makin panas dan meluas ke depan, bursa di Amerika juga merah merona.

Ekuitas berjangka AS turun hingga 0,4% ketika harga minyak dunia melompat pada pembukaan pasar menyentuh US$ 80 per barel untuk jenis Brent. Indeks dolar AS juga melesat kembali di kisaran 99.