Logo Bloomberg Technoz

Harga Batu Bara Melesat, Penambang RI Ungkap Pemicunya

Mis Fransiska Dewi
28 May 2025 13:40

Flames rise from a heap of red hot coke coal./Bloomberg-Andrey Rudakov
Flames rise from a heap of red hot coke coal./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bloomberg Technoz, Jakarta – Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) mengungkapkan harga batu bara yang mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir cenderung disebabkan oleh gangguan pasokan dari Australia akibat cuaca ekstrem.

"Kemungkinan pengaruhnya karena ada gangguan logistik di Australia," ata Plt Direktur Eksekutif APBI Gita Mahyarani saat dihubungi, Rabu (28/5/2025).

Bagaimanapun, Gita mengatakan kecenderungan kenaikan harga batu bara terjadi pada kontrak GC Newcastle, sedangkan harga untuk kontrak lainnya cenderung masih mengalami tren penurunan. 


Salah satu penyebabnya adalah akibat pasokan global yang melimpah, sedangkan permintaannya anjlok akibat tren peralihan ke sektor energi baru terbarukan (EBT). “Pasokan yang melimpah dan penurunan permintaan akibat peralihan ke EBT,” kata Gita.

Dia mengungkapkan harga batu bara sangat fluktuatif, tetapi saat ini cenderung stabil atau sideways. Sementara itu, harga global juga didukung dengan kondisi dari negara eksportir lain.