Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dikabarkan segera melantik dua pejabat baru, yakni Bimo Wijayanto dan Letjen TNI Djaka Budi Utama untuk mengemban tugas menjadi Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) dan Dirjen Bea Cukai. 

Menanggapi hal ini, Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Telisa Aulia Falianty menilai pejabat Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai yang baru akan memiliki tugas berat untuk mencapai target penerimaan perpajakan, hingga mendisiplinkan beberapa sistem keuangan negara.

"Kondisi global sedang tidak kondusif. Perang dagang memang mulai mereda, tapi perubahan geopolitik dan geofragmentasi negara masih terjadi dan sangat dinamis," kata Telisa kepada Bloomberg Technoz, Selasa (21/5/2025).

Menurut dia, hal itu tentu sangat mempengaruhi kondisi ekonomi makro, terutama melalui jalur harga komoditas, dan investasi. Pada akhirnya, hal itu juga akan mempengaruhi penerimaan fiskal nasional.

Katanya, rasio penerimaan pajak Indonesia masih berada di bawah rata-rata negara anggota Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), juga dengan negara tetangga. Selain itu, tekanan global yang semakin tinggi dan tarif cukai yang naik akan menjadi tantangan dalam pemenuhan target pemerintah.