Logo Bloomberg Technoz

Komdigi: Ada Potensi Rp5.196 Triliun AI di Industri Pertambangan

Pramesti Regita Cindy
24 April 2025 17:00

Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). (Bloomberg)
Ilustrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digitalisasi (Komdigi), Nezar Patria menyatatakan bahwa dorongan adopsi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di sektor pertambangan dapat memberi nilai tambah ekonomi mencapai US$308 miliar (sekitar Rp5.196 triliun).

"AI mampu meningkatkan produktivitas. Ini kita tahu semua dan ini memang tujuan dari adopsi teknologi AI itu sendiri dengan potensi mencapai US$308 miliar. Kemampuan otomasi juga membantu mengurangi beban kerja dan waktu bagi penambang sehingga penambang dapat fokus pada high value activities," kata Nezar dalam forum AI for Mining by Indosat Bussines di Jakarta, Kamis (24/4/2025).

Sejalan dengan hal tersebut, teknologi AI, kata Nezar telah menjadi pendorong utama transformasi operasional industri tambang. Mulai dari alat berat yang beroperasi secara otonom, efisiensi rantai pasok, hingga percepatan proses eksplorasi dan produksi, semuanya menunjukkan lompatan besar dari sisi produktivitas dan efektivitas biaya.

"Meskipun bukan hal yang baru, empat tahun yang lalu kita sudah saksikan adopsi teknologi AI ini di pertambangan, tetapi perkembangan adopsi teknologi AI ini luar biasa cepat. Kita bisa bilang bahwa apa yang kita bayangkan sebagai sebuah science fiction, sekarang menjadi science fact. Apa yang dulunya fiksi ilmiah, sekarang menjadi fakta ilmiah," ujarnya. 

Ia juga mencontohkan, lahan tambang satu hektare yang biasanya memerlukan waktu satu pekan untuk pengerjaan manual, kini dapat diselesaikan dalam hitungan jam berkat AI dan computer vision.