Logo Bloomberg Technoz

Investor Global Incar Asia Tenggara Kala AS Hadapi Risiko Resesi

News
22 May 2023 15:20

Penjual menjual minuman es di pasar basah saat gelombang panas di Bangkok (Andre Malerba/Bloomberg)
Penjual menjual minuman es di pasar basah saat gelombang panas di Bangkok (Andre Malerba/Bloomberg)

Scott Squires dan Karl Lester M. Yap - Bloomberg News - 

Para pemodal berencana meningkatkan nilai investasi mereka di pasar negara berkembang (emerging market), menurut hasil survei terbaru MLIV Pulse, menandai aset-aset emerging market sebagai favorit para pemiliki dana yang masih mewaspadai risiko resesi Amerika Serikat (AS).

Sebanyak 61% dari 234 fund manager global, analis dan traders yang mengikuti survei, mengungkapkan, mereka berharap bisa meningkatkan eksposur aset dari pasar negara berkembang dalam 12 bulan ke depan, bahkan di saat kekhawatiran terkait potensi penurunan pasar dan arah bunga Federal Reserve ke depan.

Kelas aset dari emerging market, menurut para responden, memberikan perlindungan bila perjuangan bank sentral AS menaklukkan inflasi berakhir menyeret negeri itu dalam resesi.

Aset-aset pasar negara berkembang (emerging market) jadi favorit di tengah isu resesi AS (Bloomberg)

"Perekonomian negara-negara berkembang jauh lebih tangguh saat ini dibandingkan 30 tahun lalu dan bank sentral di emerging market sudah jauh lebih bertanggung jawab mengatasi inflasi yang meningkat dibandingkan bank sentral negara maju," komentar Justin Leverenz, yang mengelola dana investasi senilai US$26 miliar, salah satu fund manager utama dengan kinerja terbaik untuk reksa dana emerging market tahun ini.

Artikel Terkait