Salah satu topik yang kemungkinan dibahas dalam pertemuan ini adalah upaya menghidupkan kembali proyek Zona Ekonomi Khusus Dawei, yang telah lama terhenti. Bulan lalu, pejabat tinggi Rusia berkunjung ke Myanmar dan menandatangani perjanjian pembangunan pelabuhan serta kilang minyak. Proyek ini berpotensi memberikan Rusia jalur alternatif strategis selain Selat Malaka.
Rusia dan China merupakan pemasok utama sistem persenjataan canggih bagi militer Myanmar. Seorang pakar hak asasi manusia PBB pada Mei 2023 melaporkan bahwa sejak kudeta, Rusia telah menjual senjata senilai lebih dari 400 juta dolar AS ke Myanmar, sementara China sekitar 260 juta dolar AS. Junta juga diketahui menggunakan jet tempur buatan Rusia untuk melancarkan serangan udara terhadap basis perlawanan, sebagaimana dilaporkan The Washington Post dan media lainnya.
Sejak kudeta berlangsung, sedikitnya 6.366 warga sipil telah tewas akibat tindakan junta, menurut data dari Assistance Association for Political Prisoners. Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya di Eropa telah menjatuhkan berbagai sanksi terhadap junta serta sejumlah entitas bisnis utama di Myanmar sebagai respons atas pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi.
Pertemuan ini berlangsung setelah pemerintah Putin pekan lalu mengirimkan penasihat keamanan senior, Sergei Shoigu, ke Indonesia, Malaysia, dan China untuk mempererat kerja sama dengan mitra lama di Asia. Bagi Min Aung Hlaing, ini adalah kunjungan keempatnya ke Rusia sejak kudeta terjadi.
(bbn)
