FTI Consulting sebelumnya menyebut, "eFishery tidak layak secara komersial dalam bentuknya yang sekarang," dilansir Selasa (25/2/2025).
Sejalan dengan hal tersebut, investor dikabarkan juga akan mengadakan pemungutan suara untuk menentukan masa depan eFishery, dengan opsi melikuidasi atau merestrukturisasi perusahaan.
Meski demikian, jadwal masih bisa berubah dan review bisa saja akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan, menurut seseorang yang mengetahui masalah ini.
Berikut ini beberapa nama perusahaan yang menjadi investor untuk eFishery mengutip dari Tracxn:
- 500 Global
- Unknown Group
- SoftBank
- Argor Capital Management
- Wavemaker Partners
- The Pearse Lyons Accelerator
- Unreasonable Group
- Maloekoe Ventures
- Unreasonable Capital
- International Finance Corporation
- Temasek
- Northstar Group
- Aqua-Spark
- AddVentures by SCG
- GSMA Ecosystem Accelerator
- Endeavor
- Social Capital
- InnoVen Capital
- DBS
- 42XFUND
- Sequoia
- 500 Startups Southeast Asia
- Norinchukin Bank
- Endeavor Indonesia
- Sanabil 500 MENA Seed Accelerator
- 1000 Ocean Startups
- Endeavor Catalyst
- Vision Fund
- ADQ
- KWAP
- Shinhan Venture Investment
- Peak XV Partners
- PT Bank HSBC Indonesia.
Pendiri dan eks CEO eFishery, Gibran Huzaifah, belum merespons atas kabar dugaan laporan keuangan ganda.
Saksikan video Bloomberg Technoz Podcast - TechnoZone yang bertajuk "Bongkar Skandal eFishery & Startup RI, Siapa 'Maling'?" di Bloombergtechnoz.com bersama Host Pandu Sastrowardoyo dan Jean-Daniel Gauthier, bersama narasumber Frank Hutapea, Business Law Expert, serta Martyn Terpilowski, CEO Bhumi Varta Technology.
(prc/red)






























