Logo Bloomberg Technoz

“Artinya apa? Bahwa impor minyak dari Rusia ini tidak terdaftar secara internasional. Nah, sehingga terjadilah oversupply, ya oversupply ini yang membuat harga minyak ini terus mengalami penurunan,” tutur Ibrahim.

Era Energi Fosil

Dihubungi terpisah, ekonom energi dari Universitas Padjadjaran Yayan Satyakti juga berpendapat harga minyak Brent akan turun setelah Trump dilantik.

Dia memperkirakan harga Brent tahun ini di level US$74 barel/hari atau sama seperti yang diproyeksikan oleh The United States Energy Information Agency dalam Short Term Energy Outlook.

Brent untuk pengiriman Maret sedikit berubah pada US$80,05/barel pada pukul 9:45 pagi di Singapura. West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, yang berakhir pada Selasa, turun 1,5% dari sesi Jumat menjadi US$76,74 per barel.

Pergerakan harga minyak sampai dengan 21 Januari 2025./dok. Bloomberg

⁠”⁠Kembalinya era fossil fuels, di mana para Oligarki Perusahaan Minyak dan Gas AS akan memproduksi lebih banyak minyak untuk menekan harga minyak dalam jangka pendek, agar beban inflasi turun secara drastis,” jelas Yayan.

Yayan menilai produksi minyak akan difokuskan pada Semenanjung Meksiko yang akan menambah 50% produksi minyak mentah AS pada 2026.

Sedikit berbeda, Analis Mata Uang dan Komoditas Doo Financial Futures Lukman Leong berpendapat harga Brent dalam jangka pendek Brent berpotensi ke US$85/barel pada bulan ini.

“Apabila Trump memberikan sanksi lebih besar lagi pada Rusia agar menghentikan perang,” tutur Lukman.

Lukman mengungkapkan kebijakan Trump untuk meningkatkan produksi minyak akan membuat kondisi pasar minyak mentah global menjadi lebih oversupply. Kondisi ini berdampak negatif bagi harga minyak.

Trump, kata Lukman, juga berjanji untuk menghentikan perang di Ukraina. Hal ini akan berdampak positif pada jangka pendek bagi minyak dunia karena Trump akan memberikan sanksi pada minyak Rusia.

“Namun untuk jangka panjang, apabila perang berakhir, sanksi-sanksi itu tentunya diharapkan akan juga diakhiri.”

Dalam pidato perdananya setelah dilantik menjadi Presiden AS, Trump menuturkan terjadinya krisis inflasi disebabkan oleh pengeluaran yang sangat besar dan kenaikan harga energi sehingga Trump mengumumkan keadaan darurat energi nasional.

Trump menegaskan bahwa Amerika akan menjadi negara manufaktur dan AS memiliki sesuatu yang tidak akan pernah dimiliki oleh negara manufaktur lain seperti jumlah minyak dan gas terbesar dari negara mana pun yang ada di Bumi.

“Dan kita akan menggunakannya. Kita akan menggunakannya. Kami akan menurunkan harga, mengisi cadangan strategis kami lagi hingga penuh, dan mengekspor energi Amerika ke seluruh dunia,” jelas Trump dalam sambutannya.

We will drill, baby, drill.”

(mfd/wdh)

No more pages