Logo Bloomberg Technoz

Respons Bank Indonesia atas Kepemilikan SBN 23,22%

Azura Yumna Ramadani Purnama
22 May 2024 19:10

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkanĀ Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Mei 2024. (Youtube Bank Indonesia)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkanĀ Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Mei 2024. (Youtube Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) per 15 Mei 2024 tercatat memiliki Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 23,22% dari outstanding obligasi negara di pasar atau sebesar Rp1.322,05 triliun. Adapun, angka itu mengalahkan kepemilikan perbankan 22,1% dan industri asuransi, dana pensiun, dan manajer investasi total 21,98%.

Gubernur BI Perry Wajiyo menjelaskan bahwa pembelian SBN dari pasar sekunder oleh pihaknya merupakan kebijakan yang diambil bersama-sama dengan Kementerian Keuangan.

Dalam hal ini, ia mengatakan bahwa pembelian itu dilakukan utamanya saat terjadi aliran modal asing keluar dari pasar domestik, maka BI masuk untuk melakukan intervensi utamanya pada SBN dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“Pembelian SBN dari pasar sekunder oleh BI bagian kami bersama-sama Kementerian Keuangan bagaimana stabilkan [capital outflow], itu biasanya kami beli kala saat terjadi outflow besar-besaran, sehingga itu nanti berdampak pada kenaikan yield yang berlebihan,” kata Perry saat Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur BI bulan Mei, Rabu (22/5/2024).

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tidak perlu melakukan pembelian SBN sebab kondisi pasar terbilang membaik dan asing masih mencatatkan aliran dana masuk ke Tanah Air.