Logo Bloomberg Technoz

'Jamu' Kuat Cap BI Belum Bisa Membuat Rupiah Perkasa

Hidayat Setiaji
27 April 2024 10:00

Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat sepanjang pekan ini. Pekan di mana Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan, langkah yang di luar ekspektasi pasar.

Kemarin, Jumat (26/4/2024), US$ 1 setara dengan Rp 16.210 kala penutupan perdagangan pasar spot. Mata uang Ibu Pertiwi melemah 0,14% dari hari sebelumnya.

Namun secara mingguan, rupiah berhasil mencatatkan apresiasi 0,3% pekan ini. Jauh membaik ketimbang pekan lalu yang anjlok nyaris 3%.

USD/IDR (Sumber: Bloomberg)

Setelah babak belur akhir pekan lalu, rupiah langsung menguat pada 3 hari pertama perdagangan pekan ini. Kebetulan pada hari ketiga, Rabu (24/4/2024), BI mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi April.

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23-24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%, suku bunga Deposit Facility menjadi 5,5%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 7%," ungkap Perry dalam jumpa pers usai RDG.