Logo Bloomberg Technoz

Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 41 ekonom/analis menghasilkan median proyeksi BI Rate tetap di 6%. 

Apa alasan BI memutuskan untuk mengerek suku bunga acuan?

"Kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari kemungkinan memburuknya risiko global sebagai langkah preventif dan forward looking untuk memastikan inflasi di kisaran sasaran 2,5 plus minus 1% pada 2024 dan 2025," tegas Perry.

Rupiah Lemah Setelah Bunga Naik

Lalu, apakah rupiah mampu perkasa selepas BI menaikkan suku bunga? Ternyata tidak juga.

Rupiah justru melemah 2 hari beruntun, Kamis dan Jumat. Masing-masing 0,2% dan 0,14%.

‘Jamu’ kuat cap BI ternyata belum bisa membuat rupiah perkasa, karena tertutup oleh sentimen eksternal. Apa boleh buat, dolar memang terlalu kuat.

Kemarin, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,46% ke 106,087. Tertinggi sejak 22 April.

“Kejutan dari BI akan membuat bank sentral lain di negara-negara berkembang tersadar. Meski inflasi kembali normal di Asia, tetapi ‘hantu’ penguatan dolar membuat bank sentral harus selalu bersikap defensif,” tegas Frederic Nuemann, Chief Asia Economist di HSBC Holdings Plc, seperti dikutip dari Bloomberg News.

(aji)

No more pages