Logo Bloomberg Technoz

BI Ramal Rupiah Baru Menguat di bawah Rp16.000/US$ di Akhir Tahun

Azura Yumna Ramadani Purnama
24 April 2024 15:17

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan Maret 2024. (Youtube Bank Indonesia)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Bulan Maret 2024. (Youtube Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memprediksi nilai tukar rupiah masih akan berada di kisaran Rp16.200/US$ pada kuartal II-2024. Prediksi itu keluar pasca keputusan BI menaikkan BI rate siang ini, Rabu (24/4/2024).

Namun, pada kuartal III nanti, rupiah kemungkinan akan bergerak semakin kuat ke Rp16.000/US$. Kemudian, menurut proyeksi BI, rupiah akan bergerak makin perkasa ke Rp15.800/US$ pada kuartal IV nanti. Hal itu menjadi dampak dari kebijakan menaikkan bunga acuan 25 bps ke 6,25%.

Gubernur BI Perry Warjoyo mengungkapkan bauran kebijakan BI dan keputusan menaikkan BI rate 25 bps adalah upaya memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari kemungkinan naiknya risiko global dan potensi resiko.

“Agar tetap stabil ke depannya, [bauran kebijakan dan kenaikan BI rate ini] untuk tindakan pre-emptive, forward looking agar inflasi terjaga plus minus 2,5%,” ujar Perry dalam konferensi pers pengumuman BI rate di Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Perry menambahkan menaikkan suku bunga juga untuk menarik aliran modal asing berbentuk portofolio masuk ke dalam negeri dan imbal hasil dalam negeri tetap menarik. Ini juga bisa mendukung nilai tukar rupiah.