Logo Bloomberg Technoz

Biaya Hidup Tinggi di RI, Satu Pekerjaan Tidak Lagi Memadai

Tim Riset Bloomberg Technoz
29 February 2024 15:20

Karyawan beraktivitas di salah satu kantor di Jakarta. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Karyawan beraktivitas di salah satu kantor di Jakarta. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tingkat kebutuhan hidup yang terus meningkat sementara pertumbuhan upah sulit mengimbangi kecepatannya, mendorong banyak orang mengambil pekerjaan lebih dari satu agar bisa mengerek pendapatan.

Fenomena side hustle, bekerja sampingan dengan menjadi freelancer atau nyemplung di arena gig economy, menjadi tren yang terus meningkat di Indonesia dalam tiga tahun terakhir.

Proporsi pekerja yang memiliki pekerjaan sampingan pada 2023 melampaui 2019 sebelum pandemi Covid-19 menerjang. Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), mencatat, 15,45% pekerja di Indonesia pada 2023 memiliki pekerjaan sampingan, naik dibanding 2022 yang sebesar 14,4% dan sedikit melampaui proporsi 2019 di angka 15,17%.

Sektor pertanian menjadi lapangan usaha di mana paling banyak pekerjanya yang memiliki pekerjaan lebih dari satu dengan proporsi mencapai 24,1%. Sementara di sektor jasa, ada 12,1% pekerja dengan side hustle dan 11% di sektor manufaktur yang memiliki pekerjaan lebih dari satu.

Ilustrasi GoTo Gojek Tokopedia. (Dok: Bloomberg)

Kalangan yang memiliki pekerjaan sampingan kebanyakan memiliki pekerjaan utama di sektor informal dengan proporsi mencapai 18,1%. Sedangkan pekerja di sektor formal yang memiliki side hustle mencapai 11,5%.