Logo Bloomberg Technoz

Kerangka Ekonomi Makro 2025:Target Kemiskinan hingga Pengangguran

Azura Yumna Ramadani Purnama
26 February 2024 17:28

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monarfa (bappenas.go.id)
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monarfa (bappenas.go.id)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar Sidang Kabinet Paripurna bersama para menteri untuk membahas Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 di Istana Negara, Senin (26/2/2024).

Hasilnya, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2025 akan berada di kisaran 5,3%-5,6%, atau jauh lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan ekonomi sejumlah lembaga internasional. Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 sebesar 5%. Bahkan, Bank Dunia memproyeksi ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,9% pada tahun depan.

"Tingkat kemiskinan ditetapkan berada di kisaran 6%-7% pada 2025," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (26/2/2024).

Suharso juga menyebutkan, pemerintah juga menargetkan tingkat pengangguran terbuka bisa turun di kisaran 4%-5%, dengan target rasio gini 0,37. Sementara itu, pemerintah juga mengganti indeks perkembangan manusia atau human development index menjadi indeks modal manusia atau human capital index, dan menargetkannya sebesar 0,56.

"Penurunan intensitas efek gas rumah kaca ditargetkan sampai 38,6%. Kami mengingatkan bahwa ekspor barang Indonesia terutama ke Eropa kena aturan carbon border adjustment mechanism. Ini memperhitungkan soal penurunan efek gas rumah kaca," sebut Suharso.