Logo Bloomberg Technoz

Uang Beredar Desember Naik Tipis, Tapi DPK Tumbuh Rendah

Redaksi
22 January 2024 10:27

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Peredaran uang pada Desember meningkat dengan mencatat pertumbuhan 3,5% dibandingkan 3,2% pada bulan sebelumnya. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) bulan lalu tercatat sebesar Rp8.824,7 triliun, terdorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi, menurut laporan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia hari ini, Senin (22/1/2024).

BI menjelaskan, perkembangan uang beredar pada Desember lalu terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih pada pemerintah pusat. Pada bulan terakhir 2023, penyaluran kredit perbankan tercatat 10,3% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dan meningkat dibanding pertumbuhan bulan November sebesar 9,7%.

Adapun tagihan bersih pada pemerintah pusat terkontraksi sebesar 6,5%, setelah pada November terkontraksi hingga 15%. Sedangkan aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 3,6%, naik dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 0,3%. 

Kenaikan uang beredar pada Desember tidak diikuti oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan. Pada Desember lalu, DPK bank hanya tumbuh 3,8%, tidak berubah dari laju pertumbuhan bulan sebelumnya. 

Perkembangan DPK yang masih rendah itu disokong oleh pertumbuhan DPK korporasi yang bulan lalu tumbuh 5%, naik dari November sebesar 3,1%. Sedangkan dana masyarakat di bank dari kelompok debitur perorangan tercatat turun pada Desember lalu dengan pertumbuhan hanya 3,2% dari tadinya 5%. Angka pertumbuhan itu terbilang rendah mengingat setahun terakhir rata-rata DPK tumbuh di rentang 6%-8%.