Logo Bloomberg Technoz

Katalis Positif AS Bisa Beri Energi Bagi Rupiah Hari Ini

Tim Riset Bloomberg Technoz
22 December 2023 07:40

Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)
Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah kemungkinan masih akan bergerak dalam rentang yang sempit, pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (22/12/2023), setelah dua hari berturut-turut tertekan oleh dominasi dolar Amerika Serikat (AS).

Rupiah sebenarnya memiliki peluang melawan the greenback didukung sentimen yang cukup positif dari data ekonomi AS yang mendukung skenario penurunan bunga Federal Reserve (The Fed) tahun depan. 

Rupiah juga mendapatkan sokongan dari sinyal cukup dovish dari Bank Indonesia (BI) setelah keputusan mempertahankan BI rate kemarin diumumkan oleh Perry Warjiyo dan kolega. Peluang penurunan BI rate terbuka setidaknya pada semester II-2024 dan bisa lebih cepat bila inflasi domestik melandai lebih cepat dan rupiah bertahan stabil dengan penguatan yang meyakinkan.

Di pasar forward pagi ini, kontrak Non Deliverable Forward rupiah bergerak di kisaran Rp15.461/US$ memberi sinyal penguatan di pasar spot didukung oleh pelemahan dolar AS kembali ke kisaran 101,84 pasca rilis data pertumbuhan ekonomi AS, konsumsi pribadi (personal consumption) hingga klaim pengangguran.

Tiga data itu mendukung skenario penurunan bunga The Fed tahun depan dengan sinyal perekonomian negeri itu mulai tertekan. Angka pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal III-2023 tercatat 4,9%, lebih rendah dibanding perkiraan pasar di 5,2% dan turun dibanding data sebelumnya di angka yang sama. Sementara personal consumption juga melambat jadi 3,1% dari 3,6% pada periode sebelumnya dan di bawah prediksi pasar.