Logo Bloomberg Technoz

BI Klaim Kurs Rupiah Lebih Baik dari Baht & Peso, Ini Triknya

Azura Yumna Ramadani Purnama
22 December 2023 06:00

Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan memperlihatkan uang dolar AS dan rupiah di pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengklaim nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih lebih baik dibanding baht Thailand, rupee India, dan peso Filipina dalam perhitungan tahun berjalan (year-to-date/YtD).

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan nilai tukar rupiah menguat 0,37% dibandingkan dengan level akhir Desember 2022. Angka ini lebih baik dibandingkan dengan Peso Filipina, Rupee India, dan Baht Thailand yang masing-masing tercatat melemah 0,85%, 0,53%, dan 0,05%.

"Penguatan nilai tukar rupiah berlanjut sejalan dengan konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia dan mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global. Nilai tukar rupiah pada 20 Desember 2023 menguat secara rata-rata sebesar 0,44% dibanding perkembangan pada November 2023," ujar Perry, Kamis (22/12/2023).

Di samping kebijakan stabilisasi BI, Perry menjelaskan, pergerakan kurs rupiah didorong oleh masuknya aliran portofolio asing, menariknya imbal hasil aset keuangan domestik, serta prospek ekonomi yang positif.

Ke depan, Bank Indonesia tetap akan mewaspadai sejumlah risiko yang mungkin muncul dan memastikan terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah. Strategi operasi moneter pro-market melalui instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) dioptimalkan guna meningkatkan manajemen likuiditas institusi keuangan domestik dan menarik masuknya aliran masuk modal asing dari luar negeri.