Logo Bloomberg Technoz

Tarik-Ulur Penghiliran Mineral

Ini Risiko Jika Freeport Dilarang Ekspor Konsentrat Per Mei 2024

Sultan Ibnu Affan
17 October 2023 16:05

Menko Airlangga Hartarto didampingi Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi smelter Freeport (Dok. Humas Kemenko Perekonomian)
Menko Airlangga Hartarto didampingi Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengunjungi smelter Freeport (Dok. Humas Kemenko Perekonomian)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan pakar pertambangan menjabarkan berbagai risiko negatif jika PT Freeport Indonesia (PTFI) dipaksa untuk menyetop ekspor konsentrat tembaga sepenuhnya, dalam keadaan smelter katoda di Manyar, Gresik belum siap produksi kapasitas penuh pada Mei 2024.

Chairman Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan jika keinginan Freeport untuk tetap dibolehkan mengekspor konsentrat tembaga lewat Mei 2024 tidak dikabulkan, risiko utama yang akan terjadi adalah stok konsentrat di gudang milik PTFI akan menumpuk.

Walhasil, produksi Freeport Indonesia pun praktis akan dilakukan secara terbatas karena hanya PT Smelting Gresik saja yang bisa mengolah konsentrat tersebut menjadi katoda tembaga. 

“Apabila berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan juga berpengaruh ke lainnya seperti pengurangan tenaga kerja dan penghematan biaya operasional,” ujar Rizal, Selasa (17/10/2023).

Terkait dengan isu itu, Rizal berpendapat pemerintah harus mengambil jalan tengah berdasarkan evaluasi yang komprehensif terhadap smelter Gresik; baik secara internal oleh kementerian terkait, maupun melalui konsultan independen yang auditnya dapat dipertanggungjawabkan.